Mataram | insightnusantara.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Mataram dan sekitarnya sejak Minggu (6/7) siang, memicu banjir besar yang merendam ribuan rumah warga di sejumlah kecamatan. Hingga Minggu malam, tercatat sedikitnya 30.681 jiwa terdampak, dengan ratusan orang mengungsi ke tempat aman.
Intensitas hujan yang tinggi sejak pukul 14.00 WITA, disertai kilat dan angin kencang, menyebabkan peningkatan drastis debit sungai. Luapan air mulai masuk ke permukiman sekitar pukul 16.00 WITA, membanjiri kawasan padat penduduk di Kecamatan Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ir. H. Ahmadi, mengatakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) telah bergerak cepat bersama BPBD Kota Mataram, TNI/Polri, Basarnas, Dinas Sosial, relawan, dan aparat kelurahan untuk mengevakuasi warga.
“Data sementara, ada 7.676 kepala keluarga terdampak. Sebanyak 15 orang mengalami luka-luka, dan 520 jiwa mengungsi. Pendataan terus kami lakukan, termasuk kemungkinan adanya korban jiwa maupun yang hilang,” ujar Ahmadi dalam keterangannya.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan kerusakan fisik. Sedikitnya sembilan unit rumah mengalami rusak berat, sementara sejumlah fasilitas pendidikan dilaporkan terdampak dan masih dalam proses verifikasi kerusakan.
Dalam upaya tanggap darurat, BPBD NTB terus berkoordinasi dengan pemerintah kota, instansi teknis, dan elemen masyarakat untuk percepatan penanganan. Bantuan logistik mulai disalurkan, termasuk makanan siap saji, air mineral, terpal, dan alat kebersihan.
“Kami imbau masyarakat tetap waspada, utamanya tidak membuang sampah ke saluran air dan menjaga kebersihan lingkungan. Curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi mengingat masa transisi musim,” tambah Ahmadi.
Hingga Senin pagi, situasi di sejumlah titik banjir mulai kondusif. Tim gabungan masih melakukan pembersihan material lumpur dan genangan air, serta mengevakuasi warga yang masih terjebak di kawasan rendah.
Pemerintah Provinsi NTB menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan bergerak cepat dalam memastikan keselamatan warga serta pemulihan kondisi pasca-bencana. Masyarakat juga diminta mengikuti perkembangan resmi dari BMKG dan BPBD guna mengantisipasi potensi bencana susulan. ( Red )
0 Komentar