Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa dugaan perundungan itu terjadi di luar lingkungan sekolah beberapa waktu lalu. Korban bahkan sempat dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena luka yang dialaminya.
Pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian untuk diproses secara hukum, karena merasa tidak terima atas tindakan yang menimpa anak mereka.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MTs swasta tempat korban menempuh pendidikan, Mahmuludin, saat dikonfirmasi tidak membantah adanya insiden tersebut. Ia menyebut, penanganan awal dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK) sekolah.
“Benar, guru BK yang menangani kasus ini. Namun lokasi pasti terjadinya peristiwa itu masih kami telusuri,” ujarnya.
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nicolas Oesman, saat dimintai keterangan mengaku belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut.
“Nanti akan kami cek dan kroscek terlebih dahulu laporan yang masuk,” kata Nicolas.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai kronologi serta motif di balik dugaan kasus perundungan yang menimpa santriwati tersebut. ( syk )
0 Komentar