Lombok Utara,insightnusantara.com – Sebanyak 35 personel Polres Lombok Utara dan 7 personel Brimob Kompi A Lombok Utara menghadapi ujian terakhir sebelum mengamankan kenaikan pangkat mereka. Ujian beladiri ini digelar di Mapolres Lombok Utara pada Jumat (14/3) sebagai syarat wajib dalam proses pembinaan karier di Kepolisian Republik Indonesia.
Satu per satu peserta diuji ketahanan fisik, teknik beladiri Polri, serta kemampuan menghadapi simulasi situasi nyata di lapangan. Setiap gerakan, dari teknik dasar hingga taktik pertahanan diri, menjadi tolok ukur apakah mereka layak naik pangkat pada periode TMT 1 Juli 2025.
Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, SIK, menegaskan bahwa ujian beladiri bukan hanya syarat administratif, melainkan bagian dari standar kompetensi yang harus dimiliki setiap anggota Polri.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anggota yang naik pangkat benar-benar memiliki kesiapan fisik dan keterampilan yang mumpuni. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk komitmen untuk menjaga profesionalisme dalam tugas kepolisian,” tegasnya.
Lebih lanjut, AKBP Agus Purwanta menekankan bahwa kemampuan beladiri sangat krusial bagi anggota Polri dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan, terutama dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Katim Penguji dari KasubbagKhirdinlur SDM Polda NTB, AKP Agus Pujianto, menyatakan, ujian beladiri kali ini menerapkan standar penilaian yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya.
“Setiap peserta harus menunjukkan kemampuan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Bagi yang belum memenuhi kriteria, kami akan memberikan pembinaan lanjutan agar mereka benar-benar siap sebelum mendapatkan kenaikan pangkat,” jelasnya.
Menurutnya, ujian ini bukan hanya menilai keterampilan teknis, tetapi juga mental dan kesiapan personel dalam menghadapi situasi darurat di lapangan.
Sementara itu, Kabag SDM Polres Lombok Utara, AKP Agus Rachman, menegaskan bahwa tidak ada kompromi bagi peserta yang tidak memenuhi standar beladiri yang ditetapkan.
“Kami sudah memberikan pembinaan jauh-jauh hari, jadi tidak ada alasan untuk tidak siap. Jika ada yang belum lolos, maka mereka harus menjalani pelatihan tambahan sebelum mengikuti ujian ulang,” ungkapnya.
AKP Agus Rachman juga menyoroti pentingnya kesiapan fisik dan mental dalam ujian ini. Ia berharap seluruh peserta dapat memahami bahwa kenaikan pangkat bukan hanya soal hak, tetapi juga tanggung jawab yang semakin besar.
Di lapangan ujian, para personel tampak penuh semangat menghadapi tantangan yang diberikan mulai dari teknik menghindar, kuncian, hingga serangan balik yang harus dilakukan dengan presisi.
Salah satu peserta, Aipda Lalu Tamrin Rasyidi mengaku telah berlatih keras demi menghadapi ujian ini. “Kami sudah berlatih intensif, dan hari ini adalah pembuktian apakah kami layak naik pangkat atau tidak,” ujarnya optimis.
Ujian beladiri ini menjadi bagian dari komitmen Polres Lombok Utara dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan kepolisian. Dengan standar yang semakin ketat, Polri memastikan bahwa setiap personel yang naik pangkat benar-benar memiliki kesiapan dan profesionalisme yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas mereka.
Kapolres Lombok Utara berharap bahwa ujian ini dapat menjadi momentum bagi seluruh personel untuk terus meningkatkan kualitas diri mereka.
“Menjadi anggota Polri bukan hanya soal pangkat di pundak, tetapi juga tanggung jawab besar terhadap masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa mereka yang naik pangkat benar-benar layak dan siap menjalankan tugas dengan lebih baik,” pungkasnya. ( zett )
0 Komentar